Tanggal Rilis: 29 Mei 2025 | 18:09
Lokasi: Panggarangan, Lebak
Penulis: Anis Faisal Reza
LEBAK SELATAN, JAWA BARAT – Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Cerdas atau Smart Early Earthquake Warning System (Smart-EEWS) resmi mulai diuji coba di wilayah Lebak Selatan, Jawa Barat, pada 21-25 Mei 2025. Uji coba ini dilaksanakan oleh tim gabungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang terdiri dari 14 orang ahli. Dalam program ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) dipilih sebagai stakeholder khusus yang berperan penting dalam penerapan sistem peringatan dini gempa terbaru di Indonesia.
Pemilihan GMLS didasarkan pada posisi Lebak Selatan yang rawan gempa serta pengalaman dan infrastruktur GMLS dalam penanggulangan bencana. Sebagai bagian dari uji coba, sensor gempa canggih telah dipasang di Command Center GMLS sebagai langkah awal modernisasi sistem peringatan di daerah tersebut.
“Kami merasa terhormat dipilih sebagai stakeholder khusus. Selama lima tahun terakhir, kami telah aktif di bidang mitigasi bencana dengan dukungan infrastruktur yang memadai untuk skala desa,” ujar Abah Lala, Direktur GMLS, pada Jumat (23/5).
Uji coba ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga warga biasa. Di Sukabumi, tim melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, BPBD, dan PMI untuk menyelaraskan program dengan sistem penanggulangan bencana yang sudah ada. Selanjutnya di Pelabuhan Ratu, dilakukan identifikasi pemangku kepentingan dan survei kesiapsiagaan masyarakat terhadap gempa.
Puncak kegiatan berlangsung di Desa Panggarangan, Lebak Selatan, di mana tim bekerja langsung dengan GMLS untuk menguji lima komponen utama sistem Smart-EEWS. Komponen ini meliputi penyebaran informasi melalui peralatan terpasang di masjid, sekolah, dan puskesmas, survei ketahanan bangunan, pemetaan jalur evakuasi, pengumpulan data risiko rumah, serta perencanaan pengurangan korban.
Pada hari terakhir, tim menggunakan drone untuk memetakan batas wilayah Desa Panggarangan secara akurat. Pemetaan ini penting untuk membuat peta evakuasi yang tepat dan cepat saat terjadi gempa.
“Kombinasi sensor gempa, sistem komunikasi terintegrasi, dan teknologi drone menjadikan Smart-EEWS sistem peringatan dini yang lengkap,” jelas Abah Lala.
Media juga dilibatkan untuk menyebarkan informasi peringatan dini dengan cepat kepada masyarakat. Respons warga setempat sangat positif, dengan banyak yang merasa terbantu karena kini ada teknologi yang bisa memberi peringatan gempa lebih cepat daripada sekadar mengandalkan firasat.
Implementasi Smart-EEWS di Lebak Selatan adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih siap menghadapi bencana. Sensor gempa yang mampu mendeteksi aktivitas seismik dalam hitungan detik diharapkan bisa mengurangi jumlah korban jiwa akibat gempa.
Keberhasilan uji coba di Lebak Selatan akan menjadi contoh bagi daerah rawan gempa lain di Indonesia. Kolaborasi antara teknologi canggih, organisasi lokal seperti GMLS, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Selanjutnya, tim Smart-EEWS akan menganalisis data yang terkumpul selama uji coba untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem sebelum diterapkan penuh di seluruh wilayah.
“Kami yakin Smart-EEWS akan membawa perubahan besar dalam sistem peringatan dini gempa di Indonesia. Dukungan dari GMLS dan antusiasme masyarakat adalah modal utama kesuksesan program ini,” tutup Abah Lala.
Dengan adanya sensor gempa di Command Center GMLS dan peran GMLS sebagai stakeholder khusus, Lebak Selatan siap menjadi pelopor penggunaan teknologi peringatan dini gempa bumi tercanggih di Indonesia.
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang mitigasi bencana sebagai bentuk kemanusiaan di daerah Lebak Selatan, Banten. Didirikan pada tahun 2020, GMLS hadir sebagai wujud kepedulian masyarakat lokal terhadap ancaman bencana alam, khususnya tsunami. Dengan visi “Masyarakat Lebak Selatan yang Siaga dan Tangguh Menghadapi Potensi Bencana Alam, GMLS melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan program Tsunami Ready dan Community Resilience. Hingga saat ini, GMLS telah mencatat berbagai pencapaian, salah satunya membantu Desa Panggarangan meraih status “Tsunami Ready Community” dari IOC-UNESCO, dan menjadi pionir dalam upaya membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di wilayah Banten. Untuk informasi lebih lanjut, mohon kunjungi www.gmls.org atau @gugusmitigasibaksel.
Kontak Media
Admin: Dayah Fata Fadillah
Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 858-8820-0600
Share this Events
Villa Hejo Kiarapayung, Kp. Kiarapayung, RT 004 RW 004, Desa/Kec. Panggarangan, Kab. Lebak, Banten - 42392
Copyright 2025, GMLS. All Rights Reserved.