Tanggal Rilis: 19 Nov 2023 | 13:00
Lokasi: Panggarangan, Lebak
Penulis: Jason Adiwimarta Torar
Panggarangan, Lebak – Restorasi kondisi ekonomi pascabencana merupakan hal yang sangat penting dalam proses pemulihan masyarakat yang terdampak oleh bencana. Ketangguhan dan kemampuan masyarakat untuk memulihkan ekonomi dan taraf hidupnya pada kondisi pascabencana tersebut dilatih dan ditingkatkan melalui berbagai upaya yang termasuk dalam program peningkatan resiliensi masyarakat.
Panggarangan, Lebak – Restorasi kondisi ekonomi pascabencana merupakan hal yang sangat penting dalam proses pemulihan masyarakat yang terdampak oleh bencana. Ketangguhan dan kemampuan masyarakat untuk memulihkan ekonomi dan taraf hidupnya pada kondisi pascabencana tersebut dilatih dan ditingkatkan melalui berbagai upaya yang termasuk dalam program peningkatan resiliensi masyarakat.
Pada tingkat keluarga, peran ibu rumah tangga dalam pemulihan ekonomi keluarga pascabencana sangat krusial. Sebagai pengelola utama dari keberlangsungan ekonomi rumah tangga, ibu rumah tangga seringkali menjadi tulang punggung keluarga dalam proses adaptasi dan pemulihan ekonomi sehari-hari. Mereka juga sering menjadi penghubung komunitas dalam berbagi informasi, sumber daya, dan dukungan sosial.
Hal ini disadari oleh Gugus Mitigasi Lebak Selatan yang berkolaborasi dengan mahasiswa MBKM Humanity Project Batch III Universitas Multimedia Nusantara. Hal itu menjadi alasan diselenggarakannya lokakarya PRABU yang juga berkolaborasi dengan Sanggar Lokacipta Nawasena, Arenkula Nusantara, dan Bejod Magic Bamboo pada hari Minggu (19/11).
Program peningkatan resiliensi yang dilaksanakan ini berfokus pada ibu rumah tangga, yang memiliki peranan penting dalam membangun kembali perekonomian keluarga dan komunitas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemulihan kondisi masyarakat pascabencana dapat menyentuh berbagai sektor dan elemen kemasyarakatan, dengan mengakui dan memperkuat peran mereka dalam mendukung keberlangsungan hidup dan menggerakkan roda perekonomian setempat.
PRABU merupakan akronim dari “Prakarya Bambu”. Lokakarya yang bertujuan untuk melatih para ibu rumah tangga (IRT) di RT 04 dan RT 06 Desa Panggarangan dalam praktik membuat dan memasarkan anyaman bambu ini dihadiri oleh CEO Arenkula Nusantara dan Ketua Lebak Ekonomi Kreatif Andhy Yuliandi, Pendiri Bejod Magic Bamboo Kyai Muhammad Nasir Ali Muhidin, Ketua GMLS Anis Faisal Reza, dan 27 orang ibu rumah tangga dari RT 04 dan RT 06 Desa Panggarangan.
Lokakarya diawali dengan pemaparan materi mengenai resiliensi masyarakat dalam situasi pascabencana oleh Ketua GMLS Anis Faisal Reza. Dalam pemaparan ini, Anis kembali menekankan pentingnya upaya peningkatan resiliensi dan pemulihan pascabencana yang inklusif, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mempercepat pemulihan dan mengonsolidasi berbagai sektor yang telah pulih secara perlahan, khususnya sektor ekonomi. Rangkaian kegiatan dalam lokakarya ini dilanjutkan dengan serah terima mesin irat bambu secara simbolis dari Universitas Multimedia Nusantara kepada Sanggar Lokacipta Nawasena.
Penyerahan mesin irat tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai “Promosi dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif” oleh Andhy Yuliandi dari Arenkula Nusantara. Materi yang dipaparkan pada sesi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempertegas pentingnya peran aktivitas promosi dalam meningkatkan laju perkembangan ekonomi kreatif di wilayah Panggarangan, terutama dalam bisnis anyaman bambu.
Pemaparan tersebut mengawali sesi utama dari lokakarya ini, yaitu lokakarya anyaman bambu yang dibawakan oleh Kyai Muhammad Nasir Ali Muhidin. Dalam sesi lokakarya ini, para peserta diajarkan untuk membuat berbagai produk dekoratif dengan teknik anyaman bambu, mulai dari besek hingga anyaman berpola.
Lokakarya diakhiri dengan penyerahan plakat dan sertifikat kepada para narasumber, sesi foto bersama, dan pembagian bingkisan dari PRABU kepada para peserta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Penulis: Jason Adiwimarta Torar
Link Dokumentasi: Dokumentasi-GMLS-PRABU
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Anis Faisal Reza
Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 878-0979-8555
Maria Advenita Gita Elmada
Communication and Media Relations
Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 896-3565-9054
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan:
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panggarangan, Lebak Selatan, Banten. Sebagai sebuah inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk membangun masyarakat Lebak Selatan yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana, GMLS bergerak dalam bidang mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.
Per tahun 2023, Gugus Mitigasi Lebak Selatan beranggotakan delapan orang dari berbagai latar belakang dan usia. Berkolaborasi dengan 28 kolaborator yang bergerak di berbagai bidang, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mewujudkan Tsunami Ready Program di wilayah Lebak Selatan yang diukur melalui 12 Tsunami Ready Indicators. Saat ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan sedang menginisiasi Community Resilience Program di wilayah Lebak Selatan bersama kolaborator dan perguruan tinggi dari berbagai negara.
Sejak pertama kali dibentuk pada 13 Oktober 2020, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya National Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia dan penganugerahan status Tsunami Ready oleh International Oceanographic Commission UNESCO (IOC-UNESCO).
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.gmls.org, dan media sosial GMLS, Instagram (@gugusmitigasibaksel), TikTok (@gugusmitigasibaksel), YouTube (Gugus Mitigasi Lebak Selatan), dan Facebook (Gugus Mitigasi Lebak Selatan).
Share this Events
Villa Hejo Kiarapayung, Kp. Kiarapayung, RT 004 RW 004, Desa/Kec. Panggarangan, Kab. Lebak, Banten - 42392
Copyright 2025, GMLS. All Rights Reserved.