Tanggal Rilis: 5 Juni 2025 | 12:00
Lokasi: Lebak, Banten
Penulis: Michelle Shannon Garot
Lebak, 27 Mei 2025 – Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) bersama beberapa mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) memasang sistem peringatan dini bencana di Lebak Selatan pada 27 Mei 2025 untuk membantu kesiapsiagaan masyarakat lokal terhadap tsunami.
Sebagai bagian dari program Humanity Project, mahasiswa Teknik Elektro UMN—Dylan, Evan, Jethro, dan Oktaf—merancang dan mengimplementasikan Early Warning System (EWS) berbasis LoRa dan ESP32. Proyek ini berlangsung sejak Februari hingga Mei 2025, dan menjadi bagian dari kolaborasi strategis GMLS dalam mewujudkan sistem mitigasi bencana yang lebih berbasis teknologi.
EWS adalah sirine peringatan dini yang merupakan sistem yang dirancang untuk memberikan peringatan dini terhadap potensi bahaya atau bencana agar tindakan pencegahan atau mitigasi dapat dilakukan sebelum dampaknya menjadi parah, terutama tsunami. Sistem ini sangat penting dalam manajemen risiko bencana dan keselamatan masyarakat. Tujuan utama dari EWS ini adalah untuk memberikan waktu kepada masyarakat pesisir agar dapat evakuasi sebelum terjadinya tsunami dan mencegah adanya korban jiwa dan kerugian akibat bencana.
Alat yang dipasang terdiri dari modul master di Command Center GMLS di Villa Hejo Kiarapayung, dan modul slave di dua lokasi rawan bencana: SMAN 1 Bayah dan Masjid Al-Ittihad Cisiih. Ketika terjadi gempa atau potensi tsunami, sinyal dikirim dari pusat ke lokasi penerima untuk memicu respons dini warga sekitar.
“Tentu saja kami sangat berharap bahwa sirine ini dapat bekerja dengan baik saat setelah terpasang dan bisa menyelamatkan banyak orang,” ujar Jethro, salah satu mahasiswa yang merancang dan memasang EWS tersebut.
Proses pemasangan bukan tanpa hambatan. Salah satu tantangan utama adalah gangguan sinyal akibat topografi, seperti bukit dan vegetasi lebat yang mempersulit transmisi data antara perangkat. Namun, kendala ini menjadi pembelajaran teknis penting bagi tim dan membuka kemungkinan pengembangan sistem di masa depan.
Melalui proyek ini, diharapkan masyarakat dapat menerima peringatan lebih awal saat potensi bencana terjadi, sehingga langkah mitigasi dapat segera dilakukan. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir risiko, mengurangi potensi kerugian, dan yang terpenting—menyelamatkan nyawa. Sebagai kawasan yang berada di pesisir selatan dan rawan tsunami, kehadiran teknologi peringatan dini menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat Lebak Selatan, dan GMLS berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif serupa di masa mendatang.
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang mitigasi bencana sebagai bentuk kemanusiaan di daerah Lebak Selatan, Banten. Didirikan pada tahun 2020, GMLS hadir sebagai wujud kepedulian masyarakat lokal terhadap ancaman bencana alam, khususnya tsunami. Dengan visi “Masyarakat Lebak Selatan yang Siaga dan Tangguh Menghadapi Potensi Bencana Alam, GMLS melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan program Tsunami Ready dan Community Resilience. Hingga saat ini, GMLS telah mencatat berbagai pencapaian, salah satunya membantu Desa Panggarangan meraih status “Tsunami Ready Community” dari IOC-UNESCO, dan menjadi pionir dalam upaya membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di wilayah Banten. Untuk informasi lebih lanjut, mohon kunjungi www.gmls.org atau @gugusmitigasibaksel.
Kontak Media
Yvest Tanno
Media Relations Manager
Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 895-1880-6387
Share this Events
Villa Hejo Kiarapayung, Kp. Kiarapayung, RT 004 RW 004, Desa/Kec. Panggarangan, Kab. Lebak, Banten - 42392
Copyright 2025, GMLS. All Rights Reserved.