Tanggal Rilis: 20 Oct 2024 | 12:12
Lokasi: Kampung Nagajaya, Desa Sindangratu, Kecamatan Panggarangan, Lebak.
Penulis: Dave Hapien
Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dari Humanity Project Batch 5 bersama dengan Anis Faisal Reza founder GMLS melakukan musyawarah warga guna untuk membicarakan konsep revitalisasi Hutan Dungus Ki Haji di Kampung Nagajaya, Desa Sindangratu, Kecamatan Panggarangan, Lebak.
Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dari Humanity Project Batch 5 bersama dengan Anis Faisal Reza founder GMLS melakukan musyawarah warga guna untuk membicarakan konsep revitalisasi Hutan Dungus Ki Haji di Kampung Nagajaya, Desa Sindangratu, Kecamatan Panggarangan, Lebak.
Dalam semangat kepedulian terhadap lingkungan, warga desa berkumpul dalam musyawarah warga yang diadakan untuk mendiskusikan rencana proyek konservasi Hutan Dungus Ki Haji. Tujuan dari musyawarah ini adalah untuk menyepakati sekaligus meminta persetujuan warga terkait inisiatif konservasi hutan yang diinisiasi oleh para mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara bersama Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS).
Musyawarah warga ini diadakan di Saung Hutan Dungus Ki Haji yang dihadiri oleh perwakilan dari masyarakat kampung Nagajaya, Sadang, Kadu Gede, Cilubang, Cisitu, dan Sawarna. Terdapat juga tokoh-tokoh masyarakat yang turut meramaikan acara musyawarah ini. Dalam musyawarah ini, Anis Faisal Reza founder GMLS membuka pembicaraan mengenai perbaikan daya dukung hutan terhadap sumber mata air.
“Apabila fungsi sumber mata air di hutan dapat terjaga dengan optimal, masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhannya secara maksimal. Dengan tercapainya keseimbangan ekologis ini, pemanfaatan sumber daya alam dapat berlangsung secara berkelanjutan, mendukung kebutuhan manusia tanpa mengganggu kelestarian lingkungan.” ujar Anis Faisal Reza founder GMLS.
Dalam pemaparannya, Anis Faisal Reza juga menyinggung permasalahan sekunder yang akan terjadi mengenai ekonomi yang terus menerus berinflasi dan diperlukan sebuah kesiapsiagaan masyarakat dalam beradaptasi.
“Ekonomi masyarakat yang terus menerus berputar membuat kita warga masyarakat yang ada di Lebak ini harus dapat memutar otak, berpikir bagaimana dapat memanfaatkan potensi-potensi dari sumber daya alam yang kita miliki supaya dapat menjadi penopang jika nantinya kesulitan ekonomi menerpa kita.” ujar Anis Faisal Reza founder GMLS.
Pada kesempatan yang sama Anis Faisal Reza juga memaparkan manfaat-manfaat ekologis yang akan diperoleh dari keberhasilan proyek konservasi hutan ini. Hal tersebut juga disampaikan oleh perwakilan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, Dave Hapien yang menjelaskan tujuan baik dari proyek yang akan dilaksanakan.
“Kami ingin memastikan pada bapak-bapak yang hadir bahwa proyek yang akan diadakan dengan dana pribadi dari saku mahasiswa ini, diperuntukkan untuk membantu dan menjaga kelestarian Hutan Dungus Ki Haji sebagai hutan yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kami membutuhkan dukungan dan keterlibatan warga agar dampak positif dari konservasi ini dapat dirasakan secara nyata dan merata.” ujar Dave Hapien salah satu perwakilan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara.
Seluruh warga yang hadir menyambut baik inisiatif ini dan memberikan tanggapan yang positif terhadap proyek konservasi ini. Selain itu warga juga menyampaikan berbagai harapan terhadap proyek yang akan diselenggarakan.
Musyawarah ini menjadi langkah awal yang penting dalam proses pelaksanaan proyek konservasi Hutan Dungus Ki Haji. UMN bersama GMLS optimis dan berharap besar proyek ini akan berhasil dilakukan dengan baik. Selain itu diharapkan juga proyek ini mampu menjadi langkah awal dan sebuah contoh yang positif untuk inisiatif pelestarian lingkungan yang akan diadakan kedepannya.
Penulis: Dave Hapien
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Anis Faisal Reza
Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 878-0979-8555
—
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan:
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panggarangan, Lebak Selatan, Banten. Sebagai sebuah inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk membangun masyarakat Lebak Selatan yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana, GMLS bergerak dalam bidang mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.
Per tahun 2023, Gugus Mitigasi Lebak Selatan beranggotakan delapan orang dari berbagai latar belakang dan usia. Berkolaborasi dengan 28 kolaborator yang bergerak di berbagai bidang, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mewujudkan Tsunami Ready Program di wilayah Lebak Selatan yang diukur melalui 12 Tsunami Ready Indicators. Saat ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan sedang menginisiasi Community Resilience Program di wilayah Lebak Selatan bersama kolaborator dan perguruan tinggi dari berbagai negara.
Sejak pertama kali dibentuk pada 13 Oktober 2020, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya National Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia dan penganugerahan status Tsunami Ready oleh International Oceanographic Commission UNESCO (IOC-UNESCO).
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.gmls.org, dan media sosial GMLS, Instagram (@gugusmitigasibaksel), TikTok (@gugusmitigasibaksel), YouTube (Gugus Mitigasi Lebak Selatan), dan Facebook (Gugus Mitigasi Lebak Selatan).
Link Folder Dokumentasi:

Share this Events
Villa Hejo Kiarapayung, Kp. Kiarapayung, RT 004 RW 004, Desa/Kec. Panggarangan, Kab. Lebak, Banten - 42392
Copyright 2025, GMLS. All Rights Reserved.