Earthquake analysis adalah proses eksplorasi dan visualisasi data gempa bumi untuk memahami pola kejadian, karakteristik, dan potensi risikonya. Analisis ini mencakup pengelompokan gempa berdasarkan kategori seperti magnitudo, kedalaman, jarak ke titik pemantauan, serta waktu kejadian. Selain itu, dilakukan visualisasi sebaran lokasi gempa di peta, analisa pergerakan episentrum dari tahun ke tahun, dan identifikasi keterkaitan dengan struktur tektonik untuk mendukung mitigasi bencana yang lebih efektif.
Klik Gambar Untuk Melihat Visualisasi Analisis Gempa Bumi
Grafik non-interaktif ini menampilkan 15 peta yang menunjukkan sebaran-sebaran gempa bumi dari periode April 2021 sampai April 2025 berdasarkan kategorisasi kedalaman gempa bumi dan magnitudo gempa bumi menurut buku BMKG Gempabumi Edisi Populer (2012). Pada grafik ini, baris merepresentasikan data kategori kedalamannya, sedangkan kolom merepresentasikan kategori magnitudo. Setiap grafik memiliki jumlah gempa bumi yang sesuai dengan kategori tersebut.
Diagram ini memvisualisasikan jumlah kejadian gempa bumi berdasarkan kombinasi kategori magnitudo dan jarak episenter ke titik GMLS. Setiap sub-grafik mewakili satu kategori magnitudo, sementara sumbu x menunjukkan kategori jarak dalam rentang 80 kilometer. Warna pada batang menggambarkan jumlah gempa bumi per tahun, sehingga memudahkan identifikasi pola distribusi jumlah kejadian gempa berdasarkan jarak, magnitudo, dan waktu secara bersamaan. Di bawah setiap sub-grafik juga disajikan tabel rekapitulasi jumlah gempa bumi untuk masing-masing kombinasi kategori jarak dan tahun.
Diagram ini memvisualisasikan jumlah kejadian gempa bumi berdasarkan kombinasi kategori magnitudo dan kedalaman gempa. Setiap sub-grafik mewakili satu kategori magnitudo, sementara sumbu x menunjukkan kategori kedalaman gempa sesuai klasifikasi BMKG. Warna pada batang menggambarkan jumlah gempa bumi per tahun, sehingga memudahkan identifikasi pola distribusi jumlah kejadian gempa berdasarkan kedalaman, magnitudo, dan waktu secara bersamaan. Di bawah setiap sub-grafik juga disajikan tabel rekapitulasi jumlah gempa bumi untuk masing-masing kombinasi kategori jarak dan tahun.
Diagram ini memvisualisasikan jumlah kejadian gempa bumi berdasarkan kombinasi kategori magnitudo, kedalaman, dan jarak episenter ke titik GMLS. Setiap sub-grafik mewakili satu kategori magnitudo, dengan sumbu x menunjukkan kategori kedalaman gempa sesuai klasifikasi BMKG, dan warna batang menggambarkan kategori jarak dalam interval tertentu. Di bagian bawah, disediakan tabel rekapitulasi yang menampilkan jumlah kejadian gempa untuk setiap kombinasi kategori secara rinci.
Diagram ini memvisualisasikan hubungan antara waktu kejadian dan magnitudo gempa bumi dengan tambahan informasi terkait kedalaman dan jarak ke titik GMLS. Sumbu x menunjukkan waktu kejadian gempa bumi, sedangkan sumbu y merepresentasikan besar magnitudo. Warna pada setiap titik data menunjukkan kategori kedalaman gempa sesuai klasifikasi BMKG, yaitu Dangkal, Menengah, dan Dalam. Selain itu, ukuran lingkaran pada titik data menggambarkan jarak episenter gempa bumi ke titik GMLS, sehingga semakin besar lingkaran menunjukkan jarak yang lebih jauh.
Diagram ini memvisualisasikan sebaran data gempa bumi dalam ruang tiga dimensi berdasarkan waktu kejadian, jarak episenter ke titik GMLS, dan magnitudo gempa bumi. Sumbu x menunjukkan waktu kejadian gempa, sumbu y merepresentasikan jarak gempa bumi ke GMLS dalam kilometer, dan sumbu z menunjukkan besar magnitudo gempa bumi. Warna pada setiap titik data menggambarkan kategori kedalaman gempa sesuai klasifikasi BMKG, yaitu biru untuk gempa dangkal (<70 km), kuning untuk gempa menengah (70–300 km), dan merah untuk gempa dalam (>300 km).
Peta interaktif ini memvisualisasikan sebaran lokasi gempa bumi di wilayah studi dengan lapisan garis tektonik untuk memberikan konteks geologi. Titik-titik gempa bumi diberi warna berdasarkan tahun kejadian, yaitu biru untuk tahun 2021, merah untuk 2022, hijau untuk 2023, ungu untuk 2024, dan oranye untuk 2025. Garis berwarna merah pada peta menunjukkan posisi garis-garis tektonik yang diperoleh dari repositori data sumber terbuka di GitHub. Visualisasi ini memudahkan pengguna untuk mengamati pola persebaran gempa bumi dari waktu ke waktu serta melihat keterkaitannya dengan struktur tektonik di wilayah tersebut.
Villa Hejo Kiarapayung, Kp. Kiarapayung, RT 004 RW 004, Desa/Kec. Panggarangan, Kab. Lebak, Banten - 42392
Copyright 2025, GMLS. All Rights Reserved.