events

32 Tenaga Kesehatan Puskesmas Panggarangan Susun SOP Tanggap Darurat Tsunami

Tanggal Rilis: 26 November 2025 | 06:37 WIB

Lokasi: Puskesmas Panggarangan

Penulis: Felicia Lesmana | Editor: Francisco Anderson

PANGGARANGAN, 25 November 2025 — Sebanyak 32 tenaga kesehatan Puskesmas Panggarangan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat gempa dan tsunami dalam Workshop Puskesmas Tangguh Bencana yang digelar PUSTANA. Workshop ini juga menandai peluncuran buku panduan kesiapsiagaan bencana khusus untuk fasilitas kesehatan pesisir.

PANGGARANGAN, 25 November 2025Sebanyak 32 tenaga kesehatan Puskesmas Panggarangan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat gempa dan tsunami dalam Workshop Puskesmas Tangguh Bencana yang digelar PUSTANA. Workshop ini juga menandai peluncuran buku panduan kesiapsiagaan bencana khusus untuk fasilitas kesehatan pesisir.

Workshop berlangsung selama lima jam (09.00–14.00 WIB) di Aula Lantai 2 Puskesmas Panggarangan. Kegiatan ini dipandu dua fasilitator: Anis Faisal Reza (Abah Lala), Direktur GMLS, yang menjelaskan analisis risiko bencana, dan Aan Anugerah, praktisi kebencanaan berpengalaman dalam edukasi kesiapsiagaan masyarakat. 

Tenaga kesehatan memperoleh pemaparan materi mulai dari skenario dan konteks risiko, asesmen risiko partisipatif, hingga simulasi tabletop exercise. Metode ini dirancang untuk memperkuat pemahaman tenaga kesehatan tentang peran mereka sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.

“Puskesmas memiliki peran vital saat bencana terjadi. Mereka harus tetap bisa memberikan layanan kesehatan darurat bahkan dalam kondisi terburuk. Karena itu, SOP yang jelas sangat diperlukan,” ujar Aan Anugerah.

Dalam workshop ini, PUSTANA juga meluncurkan buku panduan berjudul “Protokol Kesiapsiagaan dan Respons Bencana: Gempa Bumi dan Tsunami – Panduan untuk Puskesmas Panggarangan.” Buku tersebut ditujukan bagi tenaga kesehatan puskesmas di wilayah pesisir untuk menghadapi risiko gempa dan tsunami.

Sebelum workshop, GMLS telah mengadakan sesi live Instagram bertajuk “Siaga Hadapi Bencana: Kolaborasi Menuju PUSTANA” bersama Deni Apriatna, Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Situregen, dan Encep Suprayoga, perawat sekaligus Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas Panggarangan.

“Harapan besar agar program ini mampu mewujudkan Puskesmas yang selalu siap dan tangguh menghadapi bencana,” ujar Encep dalam sesi live tersebut.

Melalui program PUSTANA, GMLS berharap Puskesmas Panggarangan dapat menjadi model ketangguhan fasilitas kesehatan pesisir, memastikan layanan kesehatan tetap berjalan optimal bahkan dalam situasi darurat bencana. GMLS berencana mereplikasi program ini di puskesmas lain di kawasan pesisir Lebak Selatan.

Segala informasi lebih lanjut dapat melihat pada laman akun Instagram @gugusmitigasibaksel serta website www.gmls.org

 

Backgrounders

Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap ancaman bencana. Setelah mendampingi Desa Panggarangan meraih status Tsunami Ready Community dari IOC–UNESCO, GMLS berencana melanjutkan program serupa di sejumlah desa pesisir lain di Lebak Selatan dalam waktu dekat.

 

Kontak Media

Francisco Anderson Gultom
Media Relations Manager
Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. ‪+62 812-8896-7850
Email: gugusmitigasibaksel@gmail.com

Share this Events